Promosi: Pengertian, Sarana, Sifat dan Tujuan

Definisi promosi dan sarana-sarana yang digunakan dalam promosi.
Pengertian, sarana, sifat dan tujuan promosi

Promosi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, promosi adalah perkenalan dalam rangka memajukan usaha dagang. Promosi menjadi salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, namun juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam suatu kegiatan. Menurut Kasmir, adapun sarana promosi yang dapat dilakukan dengan beberapa hal, diantaranya ialah:

1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan promosi yang biasa dilakukan dalam bentuk tayangan, gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, TV dan lain sebagainya. Dengan membaca atau melihat Advertising, para konsumen atau calon konsumen diharapakn akan dapat terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Dengan begitu iklan yang dibuat dengan sedemikian rupa diharapkan dapat menarik perhatian para pembacanya.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah suatu promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga (discount) ataupun hadiah pada waktu tertentu seperti misalnya hari raya, terhadap barang-barang tertentu pula.

3. Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah promosi yang dilakukan untuk dapat meningkatkan citra rumah zakat di depan para calon muzakki melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal, sosial ataupun olahraga.

4. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan Rumah Zakat dalam melayani serta ikut mempengaruhi muzakki.

Sifat-sifat Sarana Promosi

Menurut Indriyo Gitosudarmo ,terdapat beberapa sifat-sifat sarana promosi, diantaranya ialah:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memasyarakat (Public presentation)
Dengan iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat luas dengan cepat dapat memberikan pengaruh terhadap barang yang ditawarkan oleh penjual, karena pesan yang dirancang dalam iklan adalah sama untuk semua target audiens atau konsumen sehingga motivasi pembelian konsumen akan dikenal.

b. Kemampuan membujuk
Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi (sangat persuasif), hal ini disebabkan periklanan dapat dimuat berkali-kali. Dengan itu calon pembeli dapat membandingnya dengan iklan yang dibuat pesaing.

c. Ekspresif (expressiveness)
Periklanan mempunyai kemampuan untuk mendramatisir produk sekaligus juga perusahaannya. Hal ini disebabkan periklanan menggunakan seni cetak, warna, suara dan format nya yang menarik.

d. Tidak terhadap orang tertentu saja (Impersonal)
Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang hanya monolog, oleh karena itu konsekuensinya tidak dapat menanggapi respon atau tanggapan secara langsung dari pembaca iklan.

e. Efisien
Periklanan dikatakan efisien karena periklanan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama secara geografis. Sehingga biaya persatuan untuk promosi menjadi rendah atau murah.

2. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan mempunyai beberapa sifat, yaitu:

a. Komunikasi
Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen terhadap perusahaan.

b. Insentif
Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif. Insentif yang diberikan berupa potongan harga, premi dan sebagainya, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang kuat serta kesan yang positif bagi konsumen.

c. Mengundang
Mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya tarik nya yang tinggi, tetapi efeknya tidak dapat dalam jangka panjang.

3. Publisitas (Publicity)

Publisitas mempunyai beberapa sifat, yaitu:

a. Kredibilitasnya tinggi
Suatu berita, pernyataan ataupun komentar di media, baik media cetak ataupun media elektronik yang dapat dipercaya dan familier sangat berpengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan barangnya. Kredibilitas tinggi ini tentunya karena publikasi dianggap bukan merupakan propaganda, karena publikasi tidak dibiayai oleh perusahaan pemilik produk atau jasa.

b. Dapat menembus batas perasaan (tak disangka-sangka)
Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat bebas dan tidak memihak (non commercial promotion), lain halnya dengan iklan yang bersifat komersial.

c. Dapat mendramatisir
Publisitas juga mampu mendramatisir atau menyangatkan suasana, sebagaimana dengan iklan, tetapi pendramatisiran publisitas lebih dipercaya daripada iklan karena melakukannya bukan perusahaan yang bersangkutan.

4. Penjualan pribadi (Personal Selling)

Penjualan Pribadi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Perorangan (Personal)
Personal merupakan alat promosi yang terlibat langsung, menanggapi dan berinteraksi secara langsung pula pribadi atau beberapa pribadi yang dihadapinya.

b. Tanggapan langsung (Direct Respons)
Karena personal selling mampu memberikan tanggapan atau reaksi kepada konsumen secara langsung,
sehingga dapat memberikan kesan baik perusahaan ataupun konsumennya.

c. Mempererat hubungan perusahaan dan konsumen
Jika personal selling yang dilakukan perusahaan dapat berjalan secara efektif maka dapat mempererat hubungan perusahaan dengan konsumen. Dikatakan efektif jika komunikator (sales presentatives) mampu meningkatkan minat dan membina hubungan baik secara panjang.

d. Biaya tinggi
Karena harus berkomunikasi secara langsung dengan tatap muka dengan konsumen, maka perlu kesempatan yang lebih banyak. Sehingga biaya persatuan yang ditanggung pembeli menjadi lebih tinggi atau mahal.

Tujuan Promosi

Adapun tujuan promosi ialah:

1) Menginformasikan (Informing)
  • Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
  • Menjelaskan cara kerja suatu produk.
  • Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
  • Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
  • Menginformasikan jasa-jasa yang di sediakan oleh perusahaan
  • Meluruskan kesan yang keliru.
  • Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.
  • Membangun citra perusahaan.
2) Membujuk pelanggan sasaran (Persuading)
  • Membentuk pilihan merk.
  • Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.
  • Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
  • Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
  • Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (Salesmen).
3) Mengingatkan (Reminding)
  • Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.
  • Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual perusahaan.
  • Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
  • Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan
Freelancer

Posting Komentar

© Izenet. All rights reserved. Premium By Izenet