
(15) Dampak akibat korupsi bagi negara yang utama adalah di bidang demokrasi. (16) Bagi Anda yang pernah menjadi Dewan Pemilih Tetap (DPT) saat pesta demokrasi (pemilu) berlangsung pasti pernah mengetahui yang disebut “serangan fajar”. (17) Sejumlah calon tetentu memberikan imbalan uang bagi siapa saja yang memilihnya saat pemilu sehingga ia terpilih menduduki jabatan tertentu. (18) Pemberian imbalan uang tersebut sifatnya adalah sogokan. (19) Beberapa memang tidak memberikan uang untuk melancarkan jalannya menduduki suatu jabatan, namun ia memberikan barang tertentu kepada masyarakat. (20) Apapun bentuk sogokan yang diberikan tersebut adalah salah satu bentuk korupsi. (21) Sayangnya, masyarakat Indonesia kebanyakan tidak cukup cerdas untuk memikirkan dampak jangka panjang jika mereka menerima sogokan tersebut. (22) Maju tidaknya suatu negara biasa diukur dengan tingkat ekonomi negara tersebut. (23) Dan penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara biasanya diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsi negara tersebut. (24) Korupsi memang biasa terjadi di negara-negara berkembang. (25) Maka tidak heran pula, jika negara-negara berkembang memiliki perekonomian yang tidak baik dan relatif tidak stabil. (26) Bahkan pada beberapa kasus, sering ditemukan perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi dengan pejabat mampu bertahan dan dilindungi dari segala macam persaingan. (27) Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang tidak efisien bertahan dan justru merugikan perekonomian negara.
Soal
(1) Berbicara kualitas lulusan sekolah formal di Indonesia, khususnya di pendidikan tinggi tidak lepas dari beberapa permasalahan yang ada, diantaranya kualitas sumber daya manusia, kualitas mutu pendidikan, kualitas karakter kebiasaan SDM, dan kualitas relevansi lulusan dengan kebutuhan real di lapangan. (2) Permasalahan tersebut muncul dibalik semakin kompleksnya perkembangan dunia di era revolusi industri 4.0 ini. (3) Tuntutan atas SDM yang berkualitas seakan berbanding terbalik dengan kepentingan individu atau lembaga pendidikan itu sendiri. (4) Kepentingan untuk mendapatkan mahasiswa yang sebanyak-banyaknya cenderung tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan pengajaran. (5) Jika melihat pada Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat. (6) Seharusnya poin-poin tersebut terinternalisasi ke dalam jiwa seluruh civitas akademika sehingga istilah ini bukan hanya sekedar slogan dan jargon belaka. (7) Kualitas SDM, profesionalitas seseorang diukur bukan dari seberapa banyak gelar di depan atau belakang nama seseorang, tetapi lebih ke bentuk implementasi dari keilmuan seseorang. (8) Hal tersebut menjadi penting bagi para seluruh elemen di lembaga pendidikan supaya lebih fokus terhadap apa yang menjadi buah pikir seseorang dan kemudian tertuang dalam sebuah produk konsep ataupun produk yang bernilai manfaat bagi masyarakat luas.
(9) Membangun SDM yang profesional butuh komitmen dan kesadaran dari masing-masing individu. (10) Tentunya, support baik materi dan nonmateri dari pemegang danpembuat kebijakan. (10) Jika kita meruntut pada poin Tri Dharma perguruan tinggi tadi, maka jelas, pendapat penulis kurang sepakat jika isi dari pernyataan Menteri Bambang ditujukan semata-mata untuk lulusan perguruan tinggi. (11) Ditarik garis mundur yaitu, untuk mencetak lulusan perguruan tinggi yang unggul maka perguruan tinggi membutuhkan sistem pendidikan yang baik. (12) Hal ini tentunya tidak hanya pada tataran transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa, tetapi akan lebih tepat jika peran dosen dalam membangun dan membangkitkan akal sehat dari mahasiswanya dengan perilaku yang berkemajuan. (13) Tidak berhenti pada menggugurkan kewajiban mengajar dari sistem perkuliahan yang ada. (14) Penelitian dan pengembangan sebagai wadah atau sistem pendidikan, perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian dan pengembangan bersama dan melibatkan berbagai unsur, baik keilmuan maupun personal.
On Thursday, smoke from one of those blazes shrouded Sydney for the second time in three days, obscuring buildings and turning skies grey and orange. Air pollution levels were worst in the city's centre and northern suburbs, with one reading nearly 10 times higher than the national standard. "The smoke is expected to continue for several days," warned the NSW Rural Fire Service. Some people described the air quality as the worst they had experienced. Health officials reiterated calls for people to stay indoors and reduce physical activity, especially anyone with health conditions. About five million people live in Sydney, the state capital of NSW. NSW Ambulance said it had received more than 60 calls for help for smoke-related health problems on Tuesday.
Many are likening the air quality to Delhi and Beijing. The smoke is coming from the north and is unlikely to clear today, according to forecasters. On social media some are arguing that there isn't enough information about air quality and what people should do. And then of course there is the inevitable climate change debate and whether people in Australia should get used to a new normal. Scores of fires are raging across Australia, but the threat on Thursday is worst in Victoria and South Australia - where temperatures and winds have recently increased. Residents in South Australia have received emergency warnings after the state sweltered through 45C (113F) heat on Wednesday.
Officials in Victoria have issued a "code red" - its equivalent of a catastrophic warning - for the first time in a decade. The state endured the nation's worst fire disaster in 2009, when 173 people died on what became known as Black Saturday. Authorities warned residents in the state's north on Wednesday to evacuate immediately. "Do not be there. If a fire occurs, you will not survive," said Steve Warrington, a local fire chief quoted by The Age newspaper. More than 50 fires are raging across NSW - where over 1.2 million hectares has been burnt since September. Authorities warn that forecast heat could intensify blazes later this week.
An island group that's part of Papua New Guinea is about to vote on independence. And, if the poll goes as expected, Bougainville could become the world's next country. The islands' history includes colonial exploitation, attempts at independence, a nine-year war and a gradual peace process. On Saturday, a new chapter will be written, when 207,000 people begin voting on whether they want greater autonomy or independence. Observers expect up to three-quarters to opt for independence - but the poll will just be a first step. The islands were named after an 18th Century French explorer and became part of a German colony, German New Guinea, at the end of the 19th Century. During World War One, Australia took control and remained in charge until 1975 (with a brief period of Japanese control during World War Two). While under colonial control, Bougainville - current population 300,000 - was always an outpost.
The Germans' first administrative centre was not established until 1905 - 21 years after their rule began. And, according to referendum literature, "some parts of mountainous central and northern Bougainville had little contact with either churches or the colonial regime until after World War Two". When Papua New Guinea was granted independence in 1975, Bougainville became a province, even though there was little enthusiasm for it. In fact, there was even a declaration of independence shortly before PNG was formed - an attempt to create the "Republic of the North Solomons". However it was ignored by both Australia and PNG.
The declaration was the manifestation of a Bougainville identity which developed during the 20th Century. Initially a response to plantation colonialism, it developed thanks to perceived racism and economic exploitation. The primary marker of that identity was dark skin colour - most Bougainvilleans have darker skin than most, though not all, people from elsewhere in PNG. After the failed independence declaration, discontent simmered and in 1988 a nine-year separatist war began.
Estimates of the number of people killed range from 4,000 to 20,000 - between 3 and 13% of the islands' population at the start of the war. The fighting came to an end in 1997 with help from international mediators. The result was the Bougainville Peace Agreement (BPA), the creation in 2005 of the Autonomous Bougainville Government, and the promise of a non-binding referendum on independence. The Referendum Commission is headed by former Irish Prime Minister Bertie Ahern, who helped to negotiate 1998 Good Friday Agreement as part of the Northern Ireland peace process. "There is a palpable pride that the eyes of the world are watching," Mr Ahern wrote this week. "I believe the process will be a credible one, free of the fear and intimidation once wrought by weapons of war." Voting will be held between 23 November and 7 December and results are expected later in December. The Referendum Commission is headed by former Irish Prime Minister Bertie Ahern, who helped to negotiate 1998 Good Friday Agreement as part of the Northern Ireland peace process. "There is a palpable pride that the eyes of the world are watching," Mr Ahern wrote this week. "I believe the process will be a credible one, free of the fear and intimidation once wrought by weapons of war."
Jawaban dan Pembahasan
Pembahasan: Kalimat “Catatan panjang tentang korupsi di Indonesia telah
dimulai bahkan sebelum Indonesia merdekan” merupakan paragraf deduktif dan
kalimat utamanya berada di awal paragraf.
Untuk mencari ide pokok kita bisa melihat dari ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Memiliki kalimat pendukung (kalimat pengembang) atau penjelasan
2. Ada yang mendukung, baik itu berupa penjelasan atau alasan yang menguatkannya
3. Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan
Pembahasan: Jelas, pertanyaan Mengapa tingkat keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari tinggi rendahnya korupsi? Jawabannya adalah karena penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara biasanya diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsi negara tersebut. Korupsi memang biasa terjadi di negara-negara berkembang. Maka tidak heran pula, jika negara-negara berkembang memiliki perekonomian yang tidak baik dan relatif tidak stabil.
Pembahasan: makna kata “mendominasi” menurut KBBI: memenangi, memerintah, memimpin, mengatasi, mengelola, mengontrol, menguasai, mengungguli, dan merajai. Jawaban yang tepat untuk konteks kalimat tersebut adalah ‘menguasai’.
Pembahasan: Paragraf kedua merupakan pemaparan tambahan paragraf ke-1 yaitu menjelaskan tentang SDM.
Pembahasan: dilihat dari ide pokok paragraf ke-1 objek yang menjadi topic pembicaraan adalah perguruan tinggi (mahasiswa).
Pembahasan:
Bab: Main Idea Passage
Pilihan (A) salah karena pada teks tidak disebutkan mengenai kebakaran yang
terjadi di Australia
Pilihan (B) salah karena kejadian kabut dan kebakaran tidak hanya terjadi di
New South Wales
Pilihan (D) salah karena kejadian kabut dan kebakaran tidak hanya terjadi di
South Australia
Pilihan (E) salah karena pada paragraf 2 dan 4 dijelaskan bagaimana persiapan
untuk menghadapi akibat kebakaran ini
Pembahasan:
Bab: The Following Paragraph
Pilihan (A) salah karena apabila membahas mengenai dampak kabut asap di daerah
lain, maka akan menjadi cukup repetitif dari paragraf sebelumnya yang sudah
banyak memberi penjelasan mengenai dampak kabut di beberapa daerah di
Australia
Pilihan (C) salah karena informasi mengenai kapan perkiraan kabut akan
berakhir tidak perlu disajikan di dalam bentuk paragraf
Pilihan (D) salah karena sekiranya pada paragraf sebelumnya, informasi
mengenai berapa jumlah korban dan bagaimana keadaan mereka sudah dijelaskan
dengan cukup baik
Pilihan (E) salah karena pendapat pemerintah Australia tidak perlu disajikan
di dalam bentuk paragraf
Pembahasan:
Bab: Antonym
Kata “hazardous" memiliki arti “berbahaya”
Pilihan (A), (B), (C), (D) salah karena keempat kata tersebut memiliki makna
yang sama, yaitu berbahaya
Pembahasan:
Bab: Out of Context Question
Teks diatas membahas mengenai dampak dari kebakaran yang menyebabkan kualitas
udara memburuk sehingga menimbulkan korban.
Pilihan (A) salah karena “environmental outreach” memiliki makna “seseorang
yang bekerja untuk menjangkau lingkungan agar lebih baik” sehingga sesuai
dengan isu kebakaran yang dibahas di teks
Pilihan (B) salah karena “air quality specialist” memiliki makna “seseorang
yang ahli dalam hal kualitas udara” sehingga sesuai dengan isu udara memburuk
yang dibahas di teks
Pilihan (D) salah karena “fire dispatch technician ” memiliki makna “seseorang
yang ahli dalam menangani masalah api besar” sehingga sesuai dengan isu
kebakaran
Plihan (E) salah karena “emergency medical technician” memiliki makna
“seseorang yang ahli dalam memberikan bantuan medis darurat”
Pembahasan:
Bab: Purpose of the Text
Pilihan (A) salah karena di dalam teks tidak dijelaskan alasan Bougainville
harus menjadi negara baru di dunia
Pilihan (B) salah karena di dalam teks tidak ada penekanan pembaca harus
setuju dengan rencana kemerdekaan Bougainville
Pilihan (C) salah karena meskipun terdapat penjelasan di dalam teks mengenai
hal kurang menyenangkan yang dialami oleh penduduk Bougainville, namun hal
tersebut bukan lah topik utama dari teks
Pilihan (D) salah karena di dalam teks tidak dijelaskan mengenai bagaimana
atau deskripsi Bougainville