
Fenomena hacker di Indonesia bertambah secara signifikan seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menjadi penyebab banyaknya hacker amatir maupun yang sudah professional. Hacker sendiri terbagi menjadi banyak kelompok, diantaranya ialah Black Hats, White Hats, Gray Hats dan Suicide Hats. Black Hat biasanya menggunakan kemampuan hacking untuk mencuri data pribadi dan Tindakan kriminial lainnya, sedangkan White Hat sebaliknya, menggunakan kemampuan hacking untuk mencari celah/kelemahan dari suatu sistem yang nantinya bisa diperbaiki agar tidak mudah diretas atau diperkuat sistem keamanannya. Untuk kelompok Gray Hats biasanya mereka mencoba meretas sebuah sistem secara illegal namun hanya sebatas menguji kemampuan, kemudian pergi tanpa merusak sistem/mencuri data yang ada. Sedangkan Suicide Hacker mereka benar-benar menyerang sistem suatu instansi bahkan negara tanpa memikirkan ancaman perdata maupun pidana yang akan menanti mereka. Hacktivism sendiri merupakan suatu aktifitas/kegiatan yang fokus dalam hacking dengan beberapa alasan, diantaranya adalah:
- Thrill Seeker
- Organized Crime
- Terrorist Groups
- Nation States
Thrill Seeker
Thrill seeker merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh seorang individu
untuk mecari suatu sensasi dengan cara mempelajari/mengoprek/mengutak-atik
computer untuk mencoba melakukan hacking. Hal ini pastinya dilandasi dengan
rasa penasaran/rasa tertantang untuk melakukan sebuah penetrasi ke dalam
sistem (mencari celah/kelemahan).
Organized Crime
Organized Crime biasanya dilakukan oleh bebera orang yang membuat kelompok
untuk mencapai tujuan criminal tertentu. Kelompok ini banyak ditemukan di
negara-negara maju seperti amerika, rusia, inggris, japan dsb. Tindakan
criminal yang biasa dilakukan adalah perampokan bank, penipuan, pencucian
uang, jual beli data illegal, pencemaran nama baik dan kejahatan-kejahatan lainnya. Biasanya kegiatan ini didalangi oleh pihak
ketiga untuk menyerang suatu kelompok/organisasi dan bahkan pemerintahan.
Terorist Group
Terorist group memiliki sasaran seperti infrastruktur dari sebuah negara,
instalasi militer, pusat transportasi, jaringan keuangan dan lain
sebagainya. Tujuan dari grup ini tidak lain melakukan hacking yang biasanya
ditujukan kepada pemerintah yang telah menjadi sasaran.
Nation States
Pada Nation states sudah tidak lagi ada hacker amatiran, biasanya hacker
yang direkrut bertujuan untuk mempertahankan suatu negara, misalnya seperti
mengamankan arsip penting negara dan data-data pemerintahan dari negara itu
sendiri.