
Kota merupakan pusat berbagai aktivitas ekonomi, perdagangan maupun pendidikan, sehingga memberikan konsekuensi bahwa sebagian besar kegiatan manusia berada di perkotaan, bahkan menjadikan semakin banyaknya pendatang yang menambah permasalahanpermasalahan kota sehingga menjadi makin kompleks dan menyebabkan menurunnya performa kota.
Dalam proses menyelesaikan permasalahan - permasalahan kota dan menjaga performanya, berbagai konsep pembangunan maupun pengelolaan kota terus dikembangkan oleh pemerintah kota bersama dengan para akademisi maupun praktisi. Berbagai konsep yang muncul terus dikembangkan agar dapat memperoleh formulasi yang tepat mengenai konsep pembangunan dan pengelolaan kota yang dapat memberikan kenyamanan bagi penduduk kota dan dapat terus berkelanjutan. Adapun ciri perkembangan dalam era TIK antara lain yakni daya muat untuk menyimpan, mengumpulkan, memanipulasi, dan menyajikan informasi meningkat, Kecepatan penyajian informasi meningkat, Miniaturisasi perangkat keras, Keragaman pilihan informasi, Menurunnya biaya perolehan informasi, Mudahnya penggunaan produk teknologi informasi, Distribusi informasi menjadi semakin luas dan cepat, Pemecahan masalah yang lebih baik dibuatnya prediksi masa depan lebih tepat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi hadir sebagai tools yang dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan umum yang ada di dalam suatu kota menggunakan pendekatan yg dikenal dengan sebutan Smart City. Konsep Smart City berkembang secara pesat dan menjadi salah satu hal yang dianggap penting di setiap kota karena menunjang kota dalam dimensi sosial, ekonomi, dan kenyamanan lingkungan. Dari beberapa literatur yang ada, diketahui bahwa konsep Smart City merupakan ujung dari pengembangan suatu konsep pembangunan dan pengelolaan kota berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Pengertian Smart City
Smart city atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan disuatu daerah sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem yang ada di dalamnya. Giffinger menganggap kota cerdas adalah cerdas melakukan pembangunan kotanya dengan cara berpandangan kedepan. Perkembangan dalam pembangunan kota yang berpandangan menuju kota cerdas selalu mempertimbangkan isu-isu, kontribusi, ketegasan diri, kemandirian, dan kesadaran. Terutama isu kesadaran, dimana potensi tertentu hanya dapat di mobilisasi jika masyarakat, swasta dan pemerintahan menyadari posisi kota, yaitu mengetahui kota tidak hanya dari dalam tetapi juga sadar akan lingkungan sekitarnya. Pembangunan kota yang berpandangan ke depan dilakukan pada 6 dimensi smart city antara lain smart economy, smart mobility, smart governance, smart people, smart living, dan smart environment.
Kenapa dibutuhkan pengukuran dan evaluasi pada Smart City?

Pengukuran evaluasi tata kelola TI pada smart city sangat dibutuhkan agar pengembangan dan penerapan teknologi informasi yang dimiliki oleh kota tersebut menjadi semakin maksimal dan sesuai dengan standar internasional, serta berfungsi untuk memastikan bahwa agar menggunakan sumber daya secara efisien, mengamankan aset, menjaga integritas dan keamanan data organisasi, dan mencapai tujuan smart city secara efektif.
Layanan TI pada lembaga pemerintahan di Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 41/PER/MEN/KOMINFO/2007 yang menyatakan bahwa dalam rangka mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintah terhadap pelayanan publik, diperlukan rencana pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi yang baik (good governace).
Kemudian evaluasi tata kelola TI memastikan agar selalu mendukung kegiatan bisnis, memiliki nilai atau manfaat IT yang diterima serta mampu memanajemen risiko. Hasil dari evaluasi tersebut dapat dijadikan rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan atau pengorganisasian layanan yang ada pada smart city. Evaluasi tata kelola TI dapat berupa hasil rekomendasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan pada smart city atau pengorganisasian layanan TI yang digunakan masyarakat atau lembaga pemerintahan lainnya.
Apabila Smart City tersebut belum menerapkan tata Kelola TI, hal ini menggambarkan bahwa proses perencanaan belum matang atau tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tidak selarasnya antara sumber daya TI dan kebutuhan bisnis menyebabkan layanan TI kehilangan manfaat atau nilai untuk pengguna sehingga perlu perbaikan untuk proses pengelolaan layanan-layanan TI menggunakan evaluasi tata kelola TI.
- Pendidikan
- Layanan pemerintah
- Industri transportasi dan logistic
- Industri gaya hidup.
Implementasi aspek smart city yang sudah dilakukan oleh kota Surabaya adalah media center yang berfungsi menjadi salah satu layanan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dimana layanan ini adalah salah satu cara pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan sosialisasi sekaligus untuk menjaring partisipasi masyarakat guna untuk ikut serta didalam mewujudkan smart city. Program Broadband Learning Center (BLC) yaitu program pelatihan internet, dimana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) dalam membuat kebijakan tersebut tidak main-main dikarenakan Pemerintah Kota Surabaya menganggap di Kota Surabaya masih terjadi kesenjangan digital, hal ini bisa dilihat dari fasilitas titik hotspot internet yang sudah disediakan oleh Diskominfo yang tersebar dibeberapa titik diseluruh Kota Surabaya. Broadband Learning Center (BLC) yang merupakan program literasi internet dengan memberikan pembelajaran terhadap materi tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK secara gratis dan mendapatkan sertifikat. Pemerintah Kota Surabaya juga menyediakan Layanan Darurat 112 Command Center Surabaya yang mana layanan ini adalah dipergunakan sebagai pusat layanan pengaduan yang disediakan oleh Pemkot untuk masyarakat Surabaya dengan melalui nomor telepon 112. Peletakan CCTV dijalan-jalan utama kota Surabaya dan juga smart environment sebagai sistem Penanggulangan Bencana Surabaya Early Warning System (SEARS), sistem transportasi cerdas ITS-ATSC dan membangun sistem pengelolaan sampah menjadi energi dan produk yang lebih berguna.