Materi Hukum Silogisme - Tes Potensi Akademik (TPA)

Materi TPA tentang Hukum-hukum dalam Silogisme
Materi TPA tentang Hukum-hukum dalam Silogisme

Hukum Silogisme

Silogisme adalah suatu argumen deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Premis pertama disebut premis mayor dan premis kedua disebut dengan premis khusus/premis minor. Proposisi/premis-premis tersebut nantinya akan dapat disimpulkan menjadi proposisi baru, yakni menjadi sebuah kesimpulan. Jadi yang dimaksud silogisme pada pembahasan kali ini ialah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan atau pola pikir yang disusun dari dua pernyataan dan sebuah kesimpulan yang dihasilkan.

Berikut adalah hukum-hukum yang berlaku pada silogisme:

1. Silogisme harus terdiri dari 3 term, yakni Subyek, Predikat dan Term Penengah.

2. Term penegah (M) tidak terdapat pada kesimpulan.

3. Jika dalam salah satu premis terdapat proposisi partikular maka kesimpulannya juga harus merupakan proposisi partikular.
Contoh:
Premis Mayor: Semua perilaku yang baik patut dicontoh
Premis Minor: Sebagian perilaku siswa kelas X adalah baik
Kesimpulan: Sebagian perilaku siswa kelas X patut dicontoh

4. Jika salah satu premis merupakan proposisi negatif maka kesimpulannya juga harus merupakan proposisi negatif.
Contoh:
Premis Mayor: Semua bentuk korupsi tidak disenangi
Premis Minor: Sebagian pejabat melakukan tindakan korupsi
Kesimpulan: Sebagian pejabat tidak disenangi

5. Jika kedua premis merupakan proposisi partikular maka kesimpulan yang diambil adalah tidak sah karena kebenarannya tidak pasti.
Contoh:
Premis Mayor: Sebagian siswa berangkat study tour ke Jakarta
Premis Minor: Sebagian siswa SMP A berangkat study tour
Kesimpulan: Sebagian siswa SMP A ke Jakarta (?)

6. Jika kedua premis merupakan proposisi negatif maka tidak dapat diambil kesimpulannya.
Contoh:
Premis Mayor: Tidak ada pahlawan yang korupsi
Premis Minor: Pak Brewok bukan pahlawan
Kesimpulan: -

7. Jika salah satu premis adalah proposisi partikular dan premis yang lain adalah proposisi negatif maka tidak dapat ditarik kesimpulan.
Contoh:
Premis Mayor: Sebagian toko buka pada pukul 10.00
Premis Minor: Bangunan A tidak buka pada pukul 10.00
Kesimpulan: -

8. Term predikat pada kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis. Jika tidak, kesimpulannya menjadi salah.
Contoh:
Premis Mayor: Kamboja adalah bunga
Premis Minor: Mawar bukanlah Kamboja
Kesimpulan: Mawar bukanlah bunga
Term predikat pada kesimpulan merupakan proposisi negatif, sedangkan pada premis merupakan proposisi positif.

9. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor ataupun minor. Jika term penengah bermakna ganda, kesimpulannya salah.
Contoh:
Premis Mayor: Bulan merupakan benda langit
Premis Minor: Mei adalah bulan
Kesimpulan: Mei merupakan benda langit (?)

Freelancer

Posting Komentar

© Izenet. All rights reserved. Premium By Izenet